Tuesday, August 13, 2019

[Puisi] Cemburunya Rembulan




Langit berpendar berwarna biru
rembulan memancar membawa pesan rindu.
Angin dan awan malam tak berani mendekati sang rembulan.
Rindu bulan yang tak bisa dibayangkan.
 Rindu bulan yang tak tertahankan.
Berdiri sendiri dengan wajah yang selalu tersenyum,
 tak pernah sedikitpun nampak wajah belakangnya yang muram, sedih, dan ambigu.

Kadang kala rembulan tak mampu.
Menahan sedihnya di angkasa.
Rembulan menyuruh sang awan.
"Tutuplah aku awan, awan putih yang menawan"
Begitulah ucap rembulan kepada awan.
Tangis-pun pecah..
Awan berubah menjadi hitam
Lalu menjatuhkan air mata rembulan.

Kampit, 13 Agustus 2019

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://broniest.com

Sorry for the inconvenienceā€¦

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service