Sunday, May 24, 2020

[ Monolog ] Cinta Yang di Bunuh Paksa




Sungguh cinta yang sangat aneh, cinta yang terpisah oleh jarak, ruang, dan waktu. Diawali tali persahabatan.

Cinta yang tumbuh dari bersua, tanpa pernah bertatap muka. Namun detakan jantung berpacu kuat, bila hati mulai memanggil namanya.

Entah kapan mulai adanya rasa, saling mengagumi tanpa disadari tanpa pula diminta.

Dua hati dan dua rasa yang sama tanpa bisa mengungkapkannya, bagaikan sembilu yang menyayat kalbu tanpa iba.

Setiap tarikan nafas ada rasa untuknya, setiap mata terpejam ada rindu untuknya,
Haruskah membenci rasa yang telah ada ?

Kini cinta itu telah di paksa menjadi asing, tidak lagi saling menyapa, tidak lagi saling bersua. Diam tanpa sebab, namun masih terlihat dalam satu wadah.
Sungguh rasa yang sangat menyakitkan hati.
Tanpa penjelasan, harus membunuh dan mengubur hidup-hidup cinta dan rasa rindu yang telah ada, bagaikan mencabut nyawa dari raga.

Lantas, ketika cinta dan rasa tidak sesuai dengan harapan dan impian kita, haruskah menyalahkan Sang Maha Cinta?

Cinta selalu tepat datang menghampiri, tidak pernah salah. Yang ada, hanya salah dalam menempatkannya bahkan salah mengartikannya.

Cinta tidak harus memiliki, cukup mencintai dalam diam, bila melihat Dia bahagia maka akan turut bahagia, dengan untaian doa untuknya.
Bagaikan cinta yang merajut kasih tanpa harus merenda asa.

Semua hanya skenario-NYA
Bukan karena jarak yang menghalangi untuk bertemu ...
Bukan karena lisan takmapu berucap ...
Bukan karena waktu yang tidak berpihak ...
Tapi kesadaran hati bahwa semua harus mendapat Ridho dari Sang Maha Cinta.

Sadari bahwa diri ini memang rapuh maka mohonlah pada NYA.
Untuk menjaga hati agar tak salah merealisasikan rindu.
Mohon pertolongan NYA agar nama yang tertahta menjadi lantaran dekatnya diri ini pada Sang Maha Cinta.

Karya dari :
Al fakir cinta
Batam 23 April 2020

Friday, May 22, 2020

[ Monolog ] Bu, dengarkan ya..




Bunda, ada puisi hebat yang akan aku tulis.
Puisi ini bercerita tentang seorang perempuan.
Aku pikir akan sangat menyenangkan, menceritakan segala tentang dia kepada bunda.

Eh Bu, kau tau.
Dia sangat pekerja keras.
Itu yang membuatnya sangat manis.
Dia juga bukan seorang perempuan yang manja.
Tubuhnya yang gagah menyiratkan keberanian.
Wajahnya yang lembut selalu memenangkan.
Tutur katanya yang halus juga selalu mendamaikan.

Tapi bu, ia juga bisa menangis.
Sesekali dalam relung hati kecilnya,
Ia menangis dalam diam.
Orang lain tidak pernah tau, 
Mungkin senyumnya yang menutupi segala lukanya.

Aku tau Bu, karena ia terkadang bercerita tentang tangisannya.
Oh ibuu, aku sangat ingin ikut menangis.
Tapi aku laki-laki Bu, dan aku bilang akan menjaganya.
Kalau aku ikut menangis, bagaimana mungkin dia percaya aku bisa menjaganya. Ah Ibu..
Tangisku, biarlah kusimpan dan ku rapal di tiap bait do'a.
Bu, ngomong-ngomong aku bisa gak ya menjaganya sampai di ujung usia ?

"Dia adalah Ibuku"
30 Ramadhan 1441 H
23 Mei 2020
Broniest 

Sunday, May 17, 2020

[ Monolog ] Tak Mungkin..




Tak mungkin
Oleh : Afrida Yeni

Aku tak minta kenangan dalam pertemuan kita
Perjalanan ini milikku,
 tentu saja kenangannya hanya akan menjadi milikku.

Jika kau ingin pergi,
maka pergilah.
Karena perpisahan itu datang.
Sepaket dengan pertemuan kita.

Tak mungkin kusalahkan waktu karena telah menghadirkan temu.
Tak mungkin juga kusalahkan keadaan,
karena telah menciptakan rindu.
Sebab aku juga menikmati semua itu.

18 Mei 2020

Wednesday, May 6, 2020

[Puisi] Sepertinya...




Kau bisa pergi jika rasaku mengganggu.
Aku bukan mengusir-mu, aku hanya melindungi kau dari amukan perasaan.
Ada rindu, ada cemas, dan ada sedikit khawatir.
Kau sedang apa ?
Apakah rasaku mengganggu?
Kau bisa pergi sejauh mungkin yang kamu bisa.
Aku serius.
Tidakkah kau tau aku suka denganmu?
Menunggumu, di jam-jam malam.
Sambil membaca puisi yang bukan ciptaan-mu.
Mengirim hal-hal yang tidak berguna untuk kau baca.
Ingin berkata, tapi tidak ada lagi kata-kata dalam kepala.
Kau pasti bingung kan? Tentu saja, kau bisa pergi.
Aku juga bingung, tapi tidak bisa pergi.
Aku selalu menunggumu.
Dan aku tau itu mengganggu.
Kau bisa pergi.
Aku serius.

Broniest Dakochan 22:22
1 May 2020

<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://broniest.com

Sorry for the inconvenienceā€¦

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service