Friday, July 31, 2020

Puisi : Dua Puluh Tiga



Akhir dari Juli.
Dua. Puluh. 
Yang ketiga.
Dekat, tak bertatap muka.
Tak lempar sapa.
Awal dari Agustus.
Jangan menyerah.
Harapan tak akan pupus.
Teruslah berserah.
Bagaimana kalau kita membuat rencana?
Di waktu menunjukkan jam dua puluh tiga, tanggal delapan. 
Kita saling menyapa.
Menghilangkan perih dan nestapa.
Bahwa kita saling mencinta.

IG
@sevilen.hammod 


❤️❤️❤️

Labels:

Sunday, July 12, 2020

Puisi : Puisi



Aku seorang penulis yang malas.
Tapi aku seorang pemikir.
Rasanya lebih mudah menuliskan sesuatu di pikiran daripada di atas kertas.
Maka dalam satu tahun ku pikirkan, hanya sepatah kata yang tergores di kertas.
Sisanya? Lenyaap di telan peradaban.

Aku seorang penulis yang malas.
Ku tulis satu atau dua kalimat, lalu aku pergi dengan cepat.
Kamu, bergegaslah dalam membaca tulisanku.
Sesekali ku ingin kau baca saja lalu lari secepat mungkin.
Mengejar-ku yang berlari-lari mencari kata.
Berlari-lari untuk mendapatkan sebuah kalimat sederhana.
Berkelana mencari sebuah kosa kata.

Aku adalah penulis yang malas.
Mungkin, dalam seluruh hidupku hanya akan ada satu nama.
Tak banyak kalimat.
Tak membentuk paragraf.
Sepatah kata yang membentuk kamu yang aku cinta.
Sepatah kata yang ku sebut itu...
Puisi.

Riau, 12 Juli 2020
Broniest Dakochan

Labels: , ,

Monday, July 6, 2020

Puisi : Bayangan Senja



Ku pandangi sebuah kaca, supaya aku merasa berdua.
Tentu saja untuk menciptakan sebuah bahagia, dari perasaan sepi yang terus mengikis hati.
Ku berdiri menatap senja agar bayanganku lebih tinggi dari kepala.
Tentu saja agar bisa ku pandangi raut wajahku yang muram dibalik gelapnya bayangan.

Aku menyadari satu hal.
Hadirku, yang tak pernah kau ingin.
Rinduku yang terus kau usir.
Dan perasaan yang selalu kau abaikan..

Menyerah memang bukan pilihan.
Tapi pasrah adalah sebuah keharusan.
Dimana ada hati yang harus kujaga,
termasuk tidak mengekang terlalu kuat untuk bisa merasakan hal yang sama.
Mungkin, perasaan ini ku biarkan layu begitu saja.
Biar kering lalu mati.
Tak apa, selama engkau masih hidup dengan bahagia.

Riau
6 Juli 2020

Sunday, July 5, 2020

Puisi : Dunia Tak Lagi Sama



Dunia sudah tidak lagi sama
Kenapa cinta harus hadir di tengah-tengah kita
Sedangkan engkau tak pernah menginginkannya
Kini kau pergi, setelah melihat sisi-sisi gelapku di dunia

Dunia tak lagi sama
Kini kau memandangku sebagai manusia yang hina
Mencintaimu dengan membabi buta,
dan memandangmu sebagai berhala.
Ku sembah kau.
Ku berikan segala-galanya.
Dari aku sebagai seorang hamba. 

Ku cintai kau dengan membabi buta.
Tak memandang sisi-sisimu yang hina.
Bukankah, jika akulah yang di sisimu,
kau akan merasa terhina?

Tentu saja, aku melihat dari raut wajahmu.
Ketika disampingku.
Senyum manis kepada dunia.

Riau 
5 Juli 2020

Labels:

<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://broniest.com

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service