Puisi - Waktu
Waktu berjalan begitu saja secara perlahan.
Namun mampu Melangkahi langkahku yang ambigu
Jalanku panjang;
Sepanjang jalan kenangan yang dibasahi oleh air mata hujan.
Detik ini adalah masa lalu.
Lalu, apa yang aku punya ?
Mereka bilang aku hanya punya saat ini.
Hari ini adalah kemarin, sedang besok adalah sekarang ini.
Bahkan ketika aku mulai menuliskan kata "waktu" di awal tadi;
Aku telah membuang "waktu" itu sendiri.
Lalu apa yang aku punya ?
Aku bergelut dengan waktu, semata-mata untuk menggenggamnya;
Ku pegang ia dengan jari jemari kecil ini;
Mencoba menghentikannya untuk beberapa saat;
Aku injak-injak ia berkeping-keping;
Ku patahkan kakinya;
Supaya berhenti berjalan.
Namun waktu terus saja berlari;
Tanganku tak kuat lagi menggenggamnya;
Kakiku tak bisa lagi mengejarnya;
Tau-tau umurku sudah tua.
Kulitku kering, keriput dan meronta-ronta.
Sedang waktu tak pernah merasa iba.
Ā© Broniest 2020
"Waktu"
4 September 2020 || 23:38
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home