Thursday, April 5, 2018

Puisi " Manis dan Pahit "




Tulisan ketika akan menghadapi ujian tahun lalu 😁


••••
Untuk kesekian kalinya, ayam di pagi hari bernyanyi menyambut datangnya pagi.. Tidak terasa malam pun berganti.. Selalu ada yang namanya awal cerita untuk sebuah akhir dari cerita.. Dan selalu ada penyesalan di balik suatu kesalahan.. Tapi itulah cerita.. Selalu ada klimaks di antaranya, yang membuat cerita itu kian indah di hati penikmatnya..
•••••
Tidak terasa memang... Cerita kita sudah berada di halaman belakang.. Bukankah itu tanda akan berakhirnya sebuah cerita..? Sungguh tidak adil, ketika kita merasakan nikmatnya bersama.. Kita harus dipisahkan oleh waktu dan keadaan.. Meski begitu, kuharap cerita kita tak berakhir sepahit itu bukan.. Yang mau tak mau harus saling meninggalkan untuk mencari arti kehidupan... Mungkin terlalu kasar jika kusebut saling meninggalkan, tapi itu kenyataan... Atau mungkin lebih baik kusebut itu dengan " perpisahan " ....
•••••
Kehidupan harus terus berjalan.. Selama kita tidak saling melupakan, tentu tidak ada yang namanya tangis dalam diam.. Sungguh sayang saat kau melupakan kenangan yang hanya sekali dalam kehidupan dan tak mungkin terulang... Sebodoh apa dirimu di antara bangku dan kursi dengan pensil dan rautan yang menjadi teman... Ketika kau melupakan rasanya tiga tahun tertulis cerita yang menakjubkan... Sungguh kawan, jangan pernah kau lupakan itu...
•••••
Sukses dan kaya uang tak menjamin kita akan bertemu.. Jujur saja, kesuksesanmu tak luput dari bantuan teman sebangkumu... Bukankah itu benar kawan ..?
•••••
Sekarang tinggal menunggu penutup akhir dari cerita kita.. Terlalu singkat memang, namun jika di tuliskan akan terlalu panjang... Masa-masa kita tidak berhenti setelah cerita ini berakhir... Percayalah, akan ada cerita baru yang menanti di masa depan... Intinya, Selamat Berjuang menghadapi UN kawan :D :D
•••••
" Manis Untuk Pahit, karena pahitnya kehidupan akan terobati dengan manisnya rasa rindu untuk seseorang. "

" Manis dan Pahit "
Selasa, 7 Maret 2017 || 04:31 A.M

Labels: , , , , , , , , , ,

Wednesday, April 4, 2018

Puisi " Taman Puisi Penuh Warna"







Jika kamu menyukai bunga Aku ingin membuatkanmu sebuah taman, meskipun tidak berwarna.. Jika kamu menyukai alunan musik Aku ingin membuatkanmu sebuah lagu, meski kacau tanpa irama.. Jika kamu suka indahnya sastra Aku akan membuatkanmu sebuah puisi, meskipun sunyi tanpa isi.. Semua itu kulakukan untuk alasan rasa Rasa perasaan.. Yang tak mampu digambarkan oleh Leonardo Da Vinci ataupun dijelaskan dengan teori relativitas Einstein.. Bahkan ketangguhan Enigma tak mampu menerjemahkannya.. Ini bukanlah sebuah sastra puisi yang indah untuk dibaca Ini tentang catatan rasa... Jika rasa ini terhadapmu selalu sama, maukah "Kamu" menemaniku menciptakan Taman Puisi Penuh Warna ? .
" Taman Puisi Penuh Warna " Selasa, 11 Juli 2017 || 01:47 AM

Labels: , , , , , , , , , ,

Puisi : "Sekarat"

_____
" Ingatlah...!! Kematian itu bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja. "


Mata ini..
Bukan lagi mata yang seperti dahulu..
Yang pasti tak seindah dan mempesona dikala itu..
Raga ini..
Mungkin sudah berbeda..
Untuk berjalan pun Aku tak mampu..
Suara ini..
Lirih.. Hanya terdengar bagai bisikan yang tak jelas..
Tubuh ini tak lagi mampu menopang semangatku untuk terus hidup..
Sedangkan jiwaku terus memaksa untuk pergi..
Ketika telinga ini terus mendengar indahnya lantunan ayat suci..
Dan suara tangisan dibalik gelapnya mata yang terpejam ini..
Aku menyadari..
Aku telah mati..

" Sekarat "
Selasa, 6 Juni 2017
00:47 AM

Labels: , , , , , , , , , ,

Tuesday, April 3, 2018

Puisi Dari Pojokan Kamar

Puisi Dari Pojokan Kamar



Seperti biasa setiap hari di ujung malam
Kehidupan yang sangat membosankan
Masa kecil selalu menjadi idaman
Ketika tidur ditemani seorang ibu di tiap malam

Dulu begitu mudah untuk bermimpi
Dengan polosnya Aku mengucap kata dari hati
Tidak peduli apa kata orang lain, mimpi tetaplah mimpi
Hingga muncul perasaan semangat untuk mengejar sebuah mimpi yang sunyi

Sampai pada akhirnya Aku mencoba berlari untuk mengejarnya
Tidak peduli harus jatuh bangun hanya untuk mengejar dunia yang maya
Jatuh bangun tiap hari kulalui dengan hati bahagia
Berharap apa yang ku kejar tercapai dengan segera

Bak mentari dari ufuk timur yang telah sedikit meninggi
Indah namun menyilaukan
Seperti itulah dunia

Labels: , , , , , , , , , , , ,

<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

http://broniest.com

Sorry for the inconvenience…

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service