Puisi - Fiksi
Kala itu, hujan mengantarku ke sebuah lini masa
Aku duduk di sebuah birai;
Sembari membayangkan bulir-bulir hujan memiliki ragam warna.
Tubuhku dingin;
Hatiku mengucap;
Klandestin;
Petrikor masih tercium jelas;
Bayangmu, masih tergambar jelas;
Basah kuyup ku dirundung redup;
Mendung merenggut;
Jam satu siang kala itu kau pergi meninggalkanku.
Ya,
Kau adalah salah satu efemeral yang ku jadikan nyata di dunia ini.
Kau adalah fatamorgana.
Kau hanyalah fana.
Sore menjemput-ku, dersik membangunkan aku dari mimpi burukku.
Birai tak melambai;
Hujan tak berwarna;
Aku masih duduk disini.
Meraki;
Sepai.
"Fiksi"
9 September 2020 || 22:22
© www.broniest.com
Labels: kata mutiara, prosa, puisi